Sejarah Renang
Sejarah renang di dunia diawali dengan diadakannya perlombaan yang dikala itu dilakukan di Eropa sekitar awal masa ke-18 (1800 M), pada dikala itu para atlit umumnya berenang dengan memakai gaya dada.
Kemudian, pada tahun 1873, seorang perenang berjulukan John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen pada lomba renang sesudah melihat gaya renang bebas ala suku Indian dan terinspirasi. Namun, akubat kurangnya apresiasi orang Inggris terhadap gerakan renang yang menciptakan air terpercik kemana-mana, gaya tersebut dimodifikasi.
1. Sejarah Renang Gaya Bebas
Renang dikala itu telah menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan, bahkan semenjak Olimpiade Athena pada tahun 1896. Nomor renang wanita/putri juga telah dilombakan semenjak Olimpiade Stockholm pada 1912. Pada tahun 1902, Richard Cavill mempertunjukkan renang gaya bebas.
Gaya bebas telah dipakai oleh umat insan semenjak Zaman Kuno, di dunia Barat sendiri, Gaya renang ini pertama kali diperlombakan pada tahun 1844 di London. Saat itu perenang dari suku Indian dengan sangat mudahnya berhasil menakhlukan perenang asal Inggris. Meskipun begitu, para atlit asal Inggris menganggap gaya tersebut tidak elegan alasannya ialah banyak air yang terpercik.
Di antara kisaran tahun 1870 s/d 1890, seorang instruktur renang yang berjulukan John Arthur Trudgen pergi ke Argentina. Disana, ia mempelajari teknik gaya bebas dari penduduk orisinil Amerika Selatan. Namun, di Inggris ia memakai gerakan kaki yang menggunting dibandingkan gaya menyamping mirip gaya bebas aslinya. Saat itu gaya renang adonan dinamakan gaya Trudgen
2. Sejarah Renang Gaya Kupu Kupu
Gaya kupu-kupu pertamakali dipertontonkan dan dikembangkan pada tahun 1930-an yang pada awalnya, gaya ini merupakan sebuah gerakan variasi dari gerakan dada sebelumnya, sampai pada karenanya gaya ini disebut gaya kupu-kupu pada tahun 1952.
Sejarah renang gaya kupu kupu diyakini dimulai pada selesai tahun 1933 yang dimana pada dikala itu seorang atlit renang asal AS, Henry Myres berenang memakai gaya ini pada perlombaan Brooklyn Central YMCA.
David Armbruster yang seorang instruktur renang dari Universitas Iowa, meneliti wacana dilema yang muncul alasannya ialah adanya kendala air sewaktu atlit memakai gaya dada. Armbruster juga dipercaya telah melaksanakan modifikasi dalam metode mengayunkan lengan kedepan sewaktu berenang sehingga gaya tersebut disebut dengan gaya kupu-kupu.
Menurut saya pribadi, mempelajari gaya kupu-kupu lebih sulit dibandingkan gaya lainnya. Namun, para atlit diyakini bisa berenang lebih cepat memakai gaya ini.
3. Sejarah Renang Gaya Dada
Diyakini, insan telah mempelajari ilmu berenang dan menemukan gaya ini semenjak Zaman batu, mirip halnya yang digambarkan pada lukisan di sebuah Gua perenang di kawasan Mesir barat daya akrab Wadi Sora. Gerakan kaki pada gaya ini diperkirakan terinspirasi dari gerakan berenang katak.
Pada tahun 1538, seorang profesor Jerman yang berjulukan Nicolas Wynman yang hebat dalam bidang ilmu bahasa menerbitkan sebuah buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuan dari Wynman menulisnya bukanlah untuk mempromosikan olahraga tersebut, melainkan untuk menambah wawasan dan mengurangi resiko ancaman tenggelam, gaya dada dimasukkan dalam buku tersebut.Pada tahun 1696, seorang pengarang asal Perancis, Melchisedech Thevenot menulis sebuah buku yang berjudul The Art of Swimming yang menjelaskan wacana gaya dada yang mirip gaya dada dikala ini, Benjamin Franklin juga membaca buku tersebut.
4. Sejarah Renang Gaya Punggung
Gaya punggung merupakan gaya berenang yang mengambil perilaku dimana posisi punggung menghadap permukaan air. Kaki di gerakan denangan tangan mirip sedang gaya bebas, tetapi posisi badan tetap terlentang di atas permukaan air. Kedua tangan bergantian bergerak ke arah pinggang seakan mengayuh.
Gaya punggung merupakan gaya berenang kuno yang sudah dikenal semenjak masa ke-19. Gaya ini pertama kali dipertandingkan pada Olimpiade Paris 1900, gaya ini merupakan gaya tertua dikala ini yang dilombakan selain gaya bebas.
Ketika dalam posisi berenang, posisi wajah tetap berada di atas air sehingga ada laba tersendiri bagi perenang alasannya ialah gampang untuk mengambil nafas. Namun, perenang agak sulit melihat kedepan sehingga seorang atlit hanya bisa memperkirakan dinding tepi kolam yang dihitung kira-kira berapa jumlah gerakan yang diperlukan.
Tidak mirip gaya bebas, sewaktu memulai start, seorang perenang yang memakai gaya ini melakukanyna dari dalam kolam, atlit menghadap ke arah dinding kolam dan kedua tangannya memegang besi pegangan. Kedua lutut lalu ditekuk di antara lengan, sementara itu telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Sejarah Renang di Indonesia
Sejarah renang di Indonesia sendiri telah ada bahkan semenjak zaman Hindia Belanda, pada waktu itu didirikanlah sebuah Perserikatan Berenang Bandung yang diartikan dari Bandungse Zwembond. Di tahun berikutnya, didirikan pula Perserikatan Berenang Jawa Barat atau West Java Zwembonddisusul dengan Perserikatan Jawa Timur Oost Java Zwembond pada 1927.
Setelah itulah muncul perlombaan-perlombaan renang kawasan yang sering diadakan. Rekor yang ada dan muncul dikala itu juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.
Pada tahun 1936, seorang perenang Belanda berjulukan Pet Stam bisa mencatatkan waktunya sebagai rekor untuk nomor 100 meter gaya bebas dalam waktu 59,9 detik di kolam renang Cihampelas Bandung. Kemudian, Pet Stam dikirim mewakili Belanda di Olimpiade Berlin 1936.
Persatuan Berenang Seluruh Indonesia sendiri didirikan pada 21 Maret 1951, sebagai salah satu anggota Federasi Renang Internasional, Indonesia-pun juga mengirim perwakilannya untuk ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952 dan seterusnya.
