This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 25 Januari 2011

Klasemen Cara Buat Email Gmail Di Google

email yakni surat elektronik, kita tidak perlu pak pos, kita tidak perlu susah-susah beli prangko. Hanya memerlukan koneksi internet dan email. Kita sanggup kirim dan mendapatkan surat berupa dokomen, aplikasi, lagu dan video. Bikin email bisa lewat yahoo atau gmail. Di bawan akan di paparkan cara bikin email lewat gmail. Gmail yakni layanan email gratis dari Google. Layanan ini dilengkapi dengan akomodasi yang canggih dan kapasitas penyimpanan yang berlimpah. Bayangkan, setiap akun email diberi kapasitas penyimpanan sebesar 6GB lebih. Dengan kapasitas penyimpanan sebesar ini, Anda tidak perlu menghapus email usang Anda. Bahkan Anda sanggup menyimpan mp3 disini.
Cara membuka akun gres di Gmail sangatlah mudah. Anda cukup meluangkan waktu Anda 5 menit dengan mengikuti panduan dibawah ini.


1.      Langkah paling awal, siapkan koneksi internet, bukan browser, saya sarankan untuk menggunakan mozila fire fox, alasannya yakni lebih lezat dan cepat
2.      masukan alamatnya urulnya http://mail.google.com/ atau  http://gmail.com atau kau juga sanggup masukan dulu http://google.co.id, lalu klik hidangan gmail pada bab atas jendela google
 Hanya memerlukan koneksi internet dan email Klasemen Cara buat email Gmail di google
3.      Kemudian pilih tombol [create an account] atau [sign up ke gmail]
4.       Lalu masukan identitas kau pada formulir pendaftaran, untuk langkah-langkah pengisian sangat gampang sekali, dan hamper sama dengan cara pengisian pada layanan email di Yahoo.com, kalau kesulitan dalam mengisi alasannya yakni formulir berbahasa inggris, tinggal gantit aja bahasanya pada pojok kanan sebelah atas jendela formulir pendaftaran. Pilih bahasa sesukamu,
Langkah kedua yakni mengisi formulir registrasi email baru. Berikut yakni keterangan dari bab yang perlu Anda isi:
  • First Name: Isikan dengan nama depan Anda
  • Last Name: Isikan dengan nama belakang Anda
  • Desired Login Name: Isikan dengan nama email yang Anda mau. Misalkan saya mendaftar dengan nama keuangan.pribadi, maka akun email gres saya yakni keuangan.pribadi@gmail.com.
    Nama email harus unik, maka Anda harus menyelidiki apakah nama email yang Anda inginkan sudah digunakan oleh orang lain atau belum. Makara sehabis Anda mengetikan nama email yang Anda inginkan, tekan tombol “check availibility!”. Jika ternyata Gmail menyatakan bahwa nama email Anda “unavailable”, berarti nama email ini sudah digunakan oleh orang lain. Anda harus mengganti ke nama email lain. Anda sanggup meneruskan bila nama email Anda belum pernah digunakan oleh orang lain (available).
  • Choose a password: Masukan password untuk login ke email Anda. Minimal 8 aksara atau angka.
  • Re-enter password: Ulangi password Anda disini untuk mencegah kesalahan ketik.
  • Remember Me on this computer: Merupakan layanan untuk login secara otomatis. Jangan dicentang apabila Anda sedang berada di warnet.
  • Enable Web History: Merupakan layanan untuk login secara otomatis juga, namun fungsinya lebih ke hasil searching di Google. Jangan dicentang apabila Anda sedang berada di warnet.
  • Security Question: Adalah pertanyaan yang akan ditanyakan oleh Gmail apabila Anda lupa password. Gunakan pertanyaan dengan tanggapan yang Anda ingat. Misalnya apa hewan kesayangan saya
  • Answer: Adalah tanggapan dari pertanyaan security Anda. Anda harus menjawab dengan kata yang Anda masukan disini, barulah Gmail memperlihatkan password Anda.
  • Secondary email: Alamat email Anda yang sedang aktif. Tidak harus diisi. Hanya digunakan pada bila Anda lupa password.
  • Location: lokasi Anda (Indonesia)
  • Word verification: ketikan aksara pada gambar
  • Term of service: Anda sanggup membaca hukum penggunaan Gmail disini
Langkah ketiga, sehabis mengisikan seluruh info yang diminta, tekan tombol “I accept. Create my account”. Selamat. Akun email gres Anda telah simpulan dibuat. Klik link “I’m ready. Show me my account” pada sebelah kanan untuk masuk ke akun gmail gres Anda.
Jika berhasil maka akan muncul pesan Selamat dan sukses dari Gmail.
Tekan tombol saya siap tampilkan akun saya (letaknya di sebelah kanan atas)

Sampai disini anda telah memilik email.
Yang harus anda lakukan kini yakni membuka email untuk mengaktifkannya.

Anda boleh menciptakan email lebih dari satu di gmail.....
atau anda boleh memmbuka email gres di yahooo, atau hotmail.....

Yang harus anda ingat yakni anda harus mengaktifkan (membuka) email anda minimal 1 kali dalam 2 bulan alasannya yakni kalau tidak aktif maka gmail akan menonaktifkan email anda, bahkan menghapusnya alasannya yakni dianggap tidak aktif.

Minggu, 23 Januari 2011

Klasemen Kana ( كان) Dan Saudaranya


Kana dan Saudaranya ada 3 macam, ialah :

1.  Beramal tanpa syarat menyerupai
   Contohnya :                    كان – امسى- اصبح – اضحى – ظل- بات – صار – ليس 
    كان زيد قائما
2.      Beramal dengan syarat di dahului naïf –nahi- do’a  ( زال – فتى – برح – انفك (4 ) menyerupai :
    ولا يزلون مختلفين

3.      Beramal dengan syarat di dahului ma (ما ) masdariah zharfiah seperti  :
مادمت حيا 
Catatan :
1.      Dan Harus pada khabar itu tertengah antara fi’il dan isimnya contohnya
                                    كان حقا علينا نصرالمؤ منين  , فليس سواء عالم وجهول
2. Dan boleh terdahulu khabar atas fi’ilnya, kecuali dilarang hanya : ليس – دام
   عالما كان زيد
3. Dan Tsabit bagi tasrif fi’il ini daripada fi’il madhi-fi’il mudhari’ – fi’il amar- masdhar menyerupai :
4Ó®Lym    (#qçRqä3tƒ šúüÏZÏB÷sãB
4. Dan bersedekah akan fi’il hal keadaannya terkaya
Kecuali  زال – فتى – برح , maka ini melajimi bagi nakis    seperti :
ما كان احسن زيدا
5. Dan tertentu pula dengan membuang kana dan isimnya dan mengekallakn khabarnya setelah    ­­­­­­lafaz  لو dan  ان   yang abjad syarat keduanya
اتمس ولوخاتما من حديد

-          Dan tertentu dengan membuang nun  mudhari’nya  yang di zhajamkan, kalau tiada mengiringi akan beliau nun oleh sukun dan tiada pula dhamir nasab muttasil dengan nun misalnya :


  

Sabtu, 22 Januari 2011

Klasemen Memasang Al-Qur’An Di Ms Word 2007

Nah berikut ini akan aku berikan Program Al-Qur’an di Ms Word 2007 dan cara penginstalannya :
Download pada kolom Free Download
Setelah anda download kegiatan ini maka buka file.rar lalu klik setup maka anda akan ditampilkan tampilan instaler awal Al-Qu’an InWord sebagai berikut :
 Nah berikut ini akan aku berikan Program Al Klasemen Memasang Al-Qur’an di MS word 2007


Tekan tombol Next untuk melanjutkan proses penginstalan:
Anda akan menuju tampilan informasi :
 Nah berikut ini akan aku berikan Program Al Klasemen Memasang Al-Qur’an di MS word 2007
Tekan lagi next untuk melanjutkan :
Dihalaman ini anda disuruh menentukan direktori penyimpanan, abaikan saja dan pili next kembali, sesudah itu akan tampil tampilan Redy to Instal pilih Istal untuk penginstalan, tunggu proses selesai dan tekan tombol next untuk step selesai . kalau penginstalan sukses maka anda akan ditampilkan pada halaman berikut :
 Nah berikut ini akan aku berikan Program Al Klasemen Memasang Al-Qur’an di MS word 2007


pilih opsi pertama untuk merestart komputer anda
untuk mengecek apakan Di MS word anda telah ada Al-Qur’an Buka MS Word anda dan lihat pada Add-Ins : maka kalau penginstalan tadi berhasil akan ada sajian commands Al-Qur’an
nah anda tinggal memakai untuk menampilkan Ayat tertentu dan terjemahan ayat tertentu
Menampilkan Ayat :
Al-Qur’an > Get Arabic
 Nah berikut ini akan aku berikan Program Al Klasemen Memasang Al-Qur’an di MS word 2007


Menampilkan Terjemahan :
 Nah berikut ini akan aku berikan Program Al Klasemen Memasang Al-Qur’an di MS word 2007


Klasemen Cara Gampang Menciptakan Read More Di Blogspot

Membuat "Read More" pada blogspot kini tidak perlu repot-repot, alasannya ialah bloger sudah menawarkan akomodasi read more yang otomatis eksklusif sanggup kita gunakan tanpa harus
merubah/menambahkan arahan html tertentu pada template blog kita. Cukup dengan memakai atau mengklik fungsi Insert jump break yang ada pada toolbar pengeposan blogger. Lihat gambar dibawah ini :


 pada blogspot kini tidak perlu  repot Klasemen cara gampang menciptakan read more di blogspot 

Setelah mengklik tombol tersebut, maka fungsi read more akan tampil menyerupai gambar berikut :

 pada blogspot kini tidak perlu  repot Klasemen cara gampang menciptakan read more di blogspotSetelah melakukannya, postingan Anda pada halaman depan akan otomatis terpotong.

Karena fungsi read more ini gres dibentuk oleh blogger, jadi hanya template gres yang sanggup menampilkan eksklusif fungsi read more ini secara otomatis tanpa harus repot-repot merubah template blog kita.

Rabu, 19 Januari 2011

Klasemen Matan Jurmiyah

Muqaddimah
بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ
Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh As Shonhajy) rahimahullah :
Macam-macam Kalam
Al kalam adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab. Kalam itu ada tiga cuilan : Isim, fi’il, dan abjad yang mempunyai arti.
Isim itu dikenal dengan khafadh, tanwin, dan kemasukan alif dan lam. Dan abjad khafadh itu adalah :
مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى, وَفِي, وَرُبَّ, وَالْبَاءُ, وَالْكَافُ, وَاللَّام
dan abjad qasam (sumpah) yaitu waw, ba dan ta.
Fiil itu dikenal dengan huruf
ِقَدْ, وَالسِّينِ وَسَوْفَ وَتَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَة (ta ta’nits yang mati) ِ
Huruf itu yakni sesuatu yang tidak sah bersamanya petunjuk isim dan petunjuk fi’il.
 


   



Bab Al I’rab
I’rab itu yakni berubahnya akhir-akhir kalimat lantaran perbedaann amil-amil yang masuk atasnya baik secara lafadz atau taqdir. Bagian i’rab itu ada empat, yaitu rafa’, nashab, khofadh atau jar, dan jazm.
Setiap isim itu sanggup ra
fa’, nashab, khafad dan tidak sanggup jazm
Setiap fi’il itu sanggup rafa’, nashab, jazm, dan tidak sanggup khofadh.



Bab Mengenal gejala I’rab
1. Bagi rafa’ itu ada empat tanda, yaitu dhammah, waw, alif dan Nun
Adapun Dhammah, maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada empat kawasan :
  1. Pada Isim Mufrad,
  2. Jama’ taktsir
  3. Jama’ muannas salim, dan
  4. fiil mudhari’ yang tidak bersambung di akibatnya dengan sesuatu

Adapun waw, maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada dua kawasan :
  1. Pada jama’ mudzakkar salim, dan
  2. Isim-isim yang lima yaitu
أَبُوكَ, وَأَخُوكَ, وَحَمُوكَ, وَفُوكَ, وَذُو مَالٍ
Adapun alif, maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada isim-isim tatsniyyah yang tertentu
Adapun Nun maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada fi’il mudhari yang bersambung dengan dhamir tatsniyah, dhamir jama’, dan dhamir muannats mukhatabah.

2. Bagi Nashab itu ada lima tanda, yaitu Fathah, alif, kasrah, ya, dan hadzfunnuun (membuang nun).
Adapun fathah maka ia menjadi tanda bagi nashab pada tiga kawasan :
  1. Pada Isim Mufrad
  2. Jama’ taksir, dan
  3. fi’il Mudhari apabila masuk atasnya amil yang menashobkan dan tidak bersambung di akibatnya dengan sesuatupun
adapun alif, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada isim-isim yang lima contohnya :
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ (aku melihat bapakmu dan saudaramu)dan apa-apa yang ibarat pola ini.
Adapun kasrah, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada jama’ muannats salim
Adapun ya, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada tatsniyah dan jama’
Adapun Hadzfunnuun, maka ia menjadi tanda bagi nashab pada fi’il-fi’il yang lima yang dikala rafa’nya dengan tetap nun.

3. Bagi Khafadh atau jar itu ada 3 tanda, yaitu kasrah, ya, dan fathah.
Adapun kasrah, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:
  1. Isim Mufrad yang mendapatkan tanwin
  2. jama’ taksir yang mendapatkan tanwin, dan
  3. jama’ muannats salim
adapun ya, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:
  1. Pada isim-isim yang lima
  2. Isim Tatsniyah, dan
  3. jama’
adapun fathah, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada isim-isim yang tidak mendapatkan tanwin.

4. Bagi jazm itu ada 2 tanda, yaitu sukun dan al hadzfu (membuang).
Adapun sukun, maka ia menjadi tanda bagi jazm pada fi’il yang shahih akhirnya
Adapun al hadzfu, maka ia menjadi tanda bagi jazm pada fi’il mudhari yang mu’tal akibatnya dan pada fi’il-fi’il yang dikala rafa’nya dengan tetap nun.


Fashl (pasal)
Yang di i'rab itu ada dua cuilan : ada yang di i’rab dengan harkat (baris) dan ada yang di i’rab dengan huruf.
Maka yang di i’rab dengan baris itu ada empat macam :
  1. Isim Mufrad
  2. Jama’ taktsir
  3. Jama’ muannats salim, dan
  4. Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung dengan akibatnya sesuatupun

Dan semuanya itu (yang di i’rab dengan baris) di rafa’kan dengan dhammah, dinashabkan dengan fathah, dan dijazmkan dengan sukun. Dan keluar dari itu tiga hal; jama’ muannats salim dinashabkan dengan kasrah, isim yang tidak mendapatkan tanwin dijarkan (dikhafadhkan) dengan fathah dan fi’il mudhari’ yang mu’tal akibatnya dijazmkan dengan membuang akhirnya

Yang dii’rab dengan abjad itu ada empat macam :
  1. Isim Tatsniyah
  2. Jama’ mudzakkar salim
  3. isim-isim yang lima, dan
  4. fi’il-fiil yang lima, yaitu يفعلان وتفعلان ويفعلون وتفعلون وتفعلين
adapun isim tatsniyah, maka ia dirafa’kan dengan alif, dinashabkan dengan ya dan dijarkan dengan ya.
Adapun jama’ mudzakkar salim, maka ia dirafa’kan dengan waw, dinashabkan dengan ya dan dijarkan dengan ya.
Adapun Isim-isim yang lima, maka di rafa’kan dengan waw, dinashabkan dengan alif, dan dijarkan dengan ya.
Adapun fi’il-fi’il yang lima, maka dirafa’kan dengan abjad nun, dan dinashabkan dan dijazamkan dengan membuang abjad nun.

Bab wacana Fi’il-fi’il
Fi’il itu ada tiga :
  1. Fiil Madhi
  2. Fiil Mudhari’
  3. Fiil Amr

Contohnya ضَرَبَ(madhi), (mudhari’) , وَيَضْرِبُ (amr’), وَاضْرِبْ

Maka Fiil Madhi itu difathahkan selamanya dan fiil amar dijazamkan selamanya dan fiil mudhari’ itu fiil yang di awalnya terdapat salah satu dari abjad komplemen yang empat yang terkumpul dalam perkataan anaytu (alif, nun, ya, dan ta). Fiil mudhari’ itu dirafa’kan selamanya kecuali adaa amil nashab atau jazm yang masuk padanya.

Maka amil nashab (huruf yang menashabkan) itu ada sepuluh, yaitu:
أَنْ, وَلَنْ, وَإِذَنْ, وَكَيْ, وَلَامُ كَيْ, وَلَامُ اَلْجُحُودِ, وَحَتَّى, وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ, وَالْوَاوِ, وَأَوْ.
Dan amil jazm itu ada delapan belas, yaitu :
لَمْ, وَلَمَّا, وَأَلَمْ, وَأَلَمَّا, وَلَامُ اَلْأَمْرِ وَالدُّعَاءِ, وَ "لَا" فِي اَلنَّهْيِ وَالدُّعَاءِ, وَإِنْ وَمَا وَمَنْ وَمَهْمَا, وَإِذْمَا ، وأي وَمَتَى, وَأَيْنَ وَأَيَّانَ, وَأَنَّى, وَحَيْثُمَا, وَكَيْفَمَا, وَإِذًا فِي اَلشِّعْرِ خاصة. (dan idzan pada syair tertentu)

Bab Tentang Isim-isim yang Dirafa’kan
Isim-isim yang dirafa’kan itu ada tujuh :
  1. Isim Faa’il
  2. Isim Maf’ul yang tidak disebut failnya (naaibul fa’il)
  3. Mubtada
  4. khabar mubtada
  5. Isim Kaana dan saudara-saudaranya
  6. khabar inna dan saudara-saudaranya
  7. Dan yang mengikuti yang dirafa’kan, yaitu ada empat : Na’at, ‘athaf, taukid, dan badal

Bab Faa’il
Faa’il yakni isim yang dirafa’kan yang disebut sebelum faa’il itu fi’ilnya. Dan faa’il itu ada dua bagian, yaitu faa’il isim dzhahir dan faa’il isim dhamir.
Maka faa’il isim dzhahir itu mirip pola
قَامَ زَيْدٌ, وَيَقُومُ زَيْدٌ, وَقَامَ الزَّيْدَانِ, وَيَقُومُ الزَّيْدَانِ, وَقَامَ الزَّيْدُونَ, وَيَقُومُ الزَّيْدُونَ, وَقَامَ اَلرِّجَالُ, وَيَقُومُ اَلرِّجَالُ, وَقَامَتْ هِنْدٌ, وَقَامَتْ اَلْهِنْدُ, وَقَامَتْ الْهِنْدَانِ, وَتَقُومُ الْهِنْدَانِ, وَقَامَتْ الْهِنْدَاتُ, وَتَقُومُ الْهِنْدَاتُ, وَقَامَتْ اَلْهُنُودُ, وَتَقُومُ اَلْهُنُودُ, وَقَامَ أَخُوكَ, وَيَقُومُ أَخُوكَ, وَقَامَ غُلَامِي, وَيَقُومُ غُلَامِي,

Dan Faa’il isim dhamir itu ada 12, yaitu :
ضَرَبْتُ, وَضَرَبْنَا, وَضَرَبْتَ, وَضَرَبْتِ, وَضَرَبْتُمَا, وَضَرَبْتُمْ, وَضَرَبْتُنَّ, وَضَرَبَ, وَضَرَبَتْ, وَضَرَبَا, وَضَرَبُوا, وضربن
Bab Maf’ul yang tidak disebut Faa’ilnya (Naaibul faa’il)
Naaibul faa’il yakni isim yang dirafa’kan yang tidak disebut bersamanya faa’ilnya. jikalau fi’ilnya itu fi’il madhi maka didhammahkan abjad awalnya dan dikasrahkan apa yang sebelum akibatnya dan jikalau fi’ilnya itu fi’il mudhari’ maka didhammahkan abjad awalnya dan difathahkan abjad yang sebelum akhirnya. Naa’ibul faa’il itu ada dua, yaitu Naaibul faa’il isim dzhahir dan naaibul faa’il isim dhamir.
Maka naaibul faa’il isim dzhahir itu contohnya :
ضُرِبَ زَيْدٌ" وَ"يُضْرَبُ زَيْدٌ" وَ"أُكْرِمَ عَمْرٌو" وَ"يُكْرَمُ عَمْرٌو
dan naaibul faa’il isim dhamir contohnya:
ضُرِبْتُ وَضُرِبْنَا, وَضُرِبْتَ, وَضُرِبْتِ, وَضُرِبْتُمَا, وَضُرِبْتُمْ, وَضُرِبْتُنَّ, وَضُرِبَ, وَضُرِبَتْ, وَضُرِبَا, وَضُرِبُوا, وضُربن


Bab Mubtada dan khabar

Mubtada yakni isim yang dirafa’kan yang terbebas dari amil-amil lafadzh.
Khabar yakni isim yang dirafa’akan yang disandarkan kepada mubtada’. Contohnya :
"زَيْدٌ قَائِمٌ" وَ"الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ" وَ"الزَّيْدُونَ قَائِمُونَ "
Mubtada itu ada dua bagian, yaitu mubtada isim dzahir dan mubtada isim dhamir
Maka Mubtada isim dzahir itu yakni sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya (seperti pola di atas)
Mubtada isim dhamir itu ada dua belas :
أنا ونحن وأنتَ وأنتِ و وأنتما وأنُتم وأنتن وهو وهى وهما وهم وهن
Dan apa-apa yang ibarat pola ini(أنا قائم) و(نحن قائمون)contohnya :

Khabar itu ada dua bagian, yaitu khabar mufrad dan khabar ghair (bukan) mufrad.
Khabar mufrad contohnya زيد قائم
Khabar ghair mufrad itu ada empat :
  1. Jar dan majrur
  2. dzharaf
  3. fi’il beserta faa’ilnya
  4. Mubtada beserta khabarnya.
Contohnya: (زيد فى الدار وزيد عندك وزيد قام ابوه وزيد جاريته ذاهبة)

Bab Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khabar
Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khabar itu ada tiga macam, yaitu kaana dan saudara-saudaranya, innna dan saudara-saudaranya dan dzhanna (dzhanantu) dan saudara-saudaranya.

Adapun kaana dan saudara-saudaranya maka bahwasanya mereka merafa’kan isism (mubtada) dan menashabkan khabar. Maka kaana dan suadara-saudaranya itu yakni : كَانَ, وَأَمْسَى, وَأَصْبَحَ, وَأَضْحَى, وَظَلَّ, وَبَاتَ, وَصَارَ, وَلَيْسَ, وَمَا زَالَ, وَمَا اِنْفَكَّ, وَمَا فَتِئَ, وَمَا بَرِحَ, وَمَا دَامَ,
dan apa-apa yang sanggup ditashrif dari semuanya, mirip :
َ كَانَ, وَيَكُونُ, وَكُنْ, وَأَصْبَحَ وَيُصْبِحُ وَأَصْبِحْ,
Contohnya :
"كَانَ زَيْدٌ قَائِمًا, وَلَيْسَ عَمْرٌو شَاخِصًا"
dan sesuatu yang ibarat pola ini.

Adapun inna dan saudara-saudaranya maka bahwasanya mereka itu menashabkan mubtada dan merafa’kan khabar. inna dan saudara-saudaranya adalah :
إِنَّ، وَأَنَّ، وَلَكِنَّ، وَكَأَنَّ، وَلَيْتَ، وَلَعَلَّ،
إِنَّ زَيْدًا قَائِمٌ، وَلَيْتَ عَمْرًا شَاخِصٌcontohnya :

Makna inna dan anna yakni untuk taukid (penekanan), laakinna untuk istidraak (mempertentangkan), kaanna untuk tasybih (penyerupaan), laita untuk tamanniy (pengandaian), la’alla untuk tarajiy (pengharapan kebaikan) dan tawaqqu’ (ketakutan dari nasib buruk).

Adapun dzhanantu (dzhanna) dan saudara-saudaranya maka sesunggunya mereka itu menashabkan mubtada dan khabar lantaran keduanya itu (mubtada dan khabar) yakni maf’ul bagi dzhanna dan saudara-saudaranya. Dzhanantu dan saudara-saudaranya itu :
ظَنَنْتُ، وَحَسِبْتُ، وَخِلْتُ، وَزَعَمْتُ، وَرَأَيْتُ، وَعَلِمْتُ، وَوَجَدْتُ، وَاتَّخَذْتُ، وَجَعَلْتُ، وَسَمِعْتُ؛
ظَنَنْتُ زَيْدًا قَائِمًا، وَرَأَيْتُ عَمْرًا شاخصًاcontohnya :


Bab Na’at (sifat)

Na’at itu mengikuti yang disifati pada keadaan rafa’nya, nashabnya, khafadhnya, ma’rifatnya, dan nakirahnya. Contohnya:
قَامَ زَيْدٌ اَلْعَاقِلُ, وَرَأَيْتُ زَيْدًا اَلْعَاقِلَ, وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ اَلْعَاقِلِ.
Ma’rifat (kata khusus) itu ada lima:
أَنَا وَأَنْتَ1. Isim Dhamir (kata ganti), contohnya :
زَيْدٍ وَمَكَّةَ2. Isim Alam (nama), contohnya:

هَذَا, وَهَذِهِ, وَهَؤُلَاءِ 3. Isim Mubham (kata tunjuk), contohnya :

اَلرَّجُلُ وَالْغُلَامُ 4.Isim yang terdapat alif lam (al), contohnya :

5. apa-apa yang diidhafahkan kepada salah satu dari ini yang empat.

Nakirah (kata umum) yakni setiap isim yang tersebar (beraneka ragam) pada jenisnya ,tidak tertentu pada sesuatupun. Dan untuk memudahkannya, nakirah itu yakni setiap yang dapat اَلرَّجُلُ وَالْغُلَامُmenerima alif lam, contohnya

Bab ‘Athaf
Huruf ‘athaf ada sepuluh, yaitu :
اَلْوَاوُ, وَالْفَاءُ, وَثُمَّ, وَأَوْ, وَأَمْ, وَإِمَّا, وَبَلْ, وَلَا, وَلَكِنْ, وَحَتَّى فِي بَعْضِ اَلْمَوَاضِعِ
Waw, fa, tsumma, aw, am, imma, bal, la, laakin, dan hatta pada sebagian tempat.
Jika kamu athafkan dalam keadaan rafa’ maka rafa’akan, dalam keadan nashab maka nashabkan, dalam keadaan khafad maka khafadhkan, dalam keadaan jazm maka jazmkan. Contohnya :
"قَامَ زَيْدٌ وَعَمْرٌو, وَرَأَيْتُ زَيْدًا وَعَمْرًا, وَمَرَرْتُ بِزَيْدٍ وَعَمْرٍو, وَزَيْدٌ لَمْ يَقُمْ وَلَمْ يَقْعُدْ


Bab Taukid (menekankan atau menguatkan)
Taukid itu mengikuti yang diperkuat dalam keadaan rafa’nya, nashabnya, khafadhnya, dan ma’rifatnya. Taukid itu telah tertentu lafadzh-lafazhnya, yaitu :
اَلنَّفْسُ, وَالْعَيْنُ, وَكُلُّ, وَأَجْمَعُ
Dan yang mengikuti ajam’u, yaitu
أَكْتَعُ, وَأَبْتَعُ, وَأَبْصَعُ
Contohnya :
قَامَ زَيْدٌ نَفْسُهُ, وَرَأَيْتُ اَلْقَوْمَ كُلَّهُمْ, وَمَرَرْتُ بِالْقَوْمِ أَجْمَعِينَ.

Bab Badal
Apabila dibadalkan isim dengan isim atau fi’il dengan fi’il maka mengikuti badalnya itu pada seluruh i’rabnya. Badal itu ada empat :
بَدَلُ اَلشَّيْءِ مِنْ اَلشَّيْء1.
َبَدَلُ اَلْبَعْضِ مِنْ اَلْكُلِّ2.
َبَدَلُ اَلِاشْتِمَالِ3.
َبَدَلُ اَلْغَلَطِ4.

Contohnya:
"قَامَ زَيْدٌ أَخُوكَ, وَأَكَلْتُ اَلرَّغِيفَ ثُلُثَهُ, وَنَفَعَنِي زَيْدٌ عِلْمُهُ, وَرَأَيْتُ زَيْدًا اَلْفَرَسَ
Kamu ingin berkata al farasa (kuda) akan tetapi kau ternyata salah,
رَأَيْتُ زَيْدًا اَلْفَرَسَmaka kau ganti dengan zaidan menjadi


Bab Isim-isim Yang dinashabkan
Isim-isim yang dinashabkan itu ada lima belas:
1. Maf’ul bih
2. Mashdar
3. Dzharaf zaman
4. Dzharaf makan
5. Hal
6. Tamyiz
7. Mustatsna
8. Isim Laa
9. Munada
10. Maf’ul min ajlih
11. Maf’ul ma’ah
12. Khabar kaana
13. Isim inna
14. khabar saudara kaana dan isim saudara inna
15. Yang mengikut dinashabkan, yaitu ada empat : na’at, ‘athaf, taukid, dan badal


Bab Maf’ul bih
Maf’ul bih yakni isim yang dinashabkan yang dikenakan padanya suatu perbuatan.
ضَرَبْتُ زَيْدًا, وَرَكِبْتُ اَلْفَرَسَ Contohnya :

Maf’ul bih itu ada dua bagian, yaitu maf’ul bih dzhahir dan maf’ul bih dhamir.
Maf’ul bih dzhahir telah dijelaskan sebelumnya (pada bab-bab yang menjelaskan wacana dzhahir).
Sedangkan maf’ul bih dhamir itu terbagi menjadi dua:
1. Muttashil (bersambung)
Maf’ul bih dhamir muttashil ada dua belas, yaitu :
ضَرَبَنِي, وَضَرَبَنَا, وَضَرَبَكَ, وَضَرَبَكِ, وَضَرَبَكُمَا, وَضَرَبَكُمْ, وَضَرَبَكُنَّ, وَضَرَبَهُ, وَضَرَبَهَا, وَضَرَبَهُمَا, وَضَرَبَهُمْ, وَضَرَبَهُنَّ

2. Munfashil (terpisah)
Maf’ul bih dhamir munfashil ada dua belas, yaitu:
إِيَّايَ, وَإِيَّانَا, وَإِيَّاكَ, وَإِيَّاكِ, وَإِيَّاكُمَا, وَإِيَّاكُمْ, وَإِيَّاكُنَّ, وَإِيَّاهُ, وَإِيَّاهَا, وَإِيَّاهُمَا, وَإِيَّاهُمْ, وَإِيَّاهُنَّ.

Bab Mashdar
Mashdar yakni isim yang dinashabkan yang tiba menempati kawasan ketiga dalam tashrif fi’il. Contohnya :
ضَرَبَ يَضْرِبُ ضَرْبًا
Mashdar terbagi dua :
1. Lafdzhy
2. Ma’nawy
Jika lafazdh mashdarnya bersesuaian dengan lafadzh fi’ilnya maka itu trmasuk mashdar lafdzhy contohnya :
قَتَلْتُهُ قَتْلًا
Dan jikalau mashdarnya bersesuaian dengan makna fi’ilnya bukan lafadhznya maka itu yakni mashdar ma’nawy. Contohnya :
جَلَسْتُ قُعُودًا, ، وقمت وُقُوفًا


Bab Dzharaf Zaman (keterangan waktu) dan Dzaharaf Makan (keterangan tempat)
Dzharaf zaman itu yakni isim zaman yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fi (pada). Contoh dzharaf zaman :
اَلْيَوْمِ, وَاللَّيْلَةِ, وَغَدْوَةً, وَبُكْرَةً, وَسَحَرًا, وَغَدًا, وَعَتَمَةً, وَصَبَاحًا, وَمَسَاءً, وَأَبَدًا, وَأَمَدًا, وَحِينًا
Dzharaf makan yakni isim makan yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fi (pada). Contohnya:
أَمَامَ, وَخَلْفَ, وَقُدَّامَ, وَوَرَاءَ, وَفَوْقَ, وَتَحْتَ, وَعِنْدَ, وَمَعَ, وَإِزَاءَ, وَحِذَاءَ, وَتِلْقَاءَ, وَثَمَّ, وَهُنَا

Bab Haal
Haal yakni isim yang dinashabkan yang menjelaskan tata cara yang sebelumnya samar.
Contohnya :
جَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا" وَ"رَكِبْتُ اَلْفَرَسَ مُسْرَجًا" وَ"لَقِيتُ عَبْدَ اَللَّهِ رَاكِبًا"
Haal itu niscaya nakirah dan haal itu hanya terjadi sesudah kalamnya tepat dan shahibul haal itu niscaya ma’rifat.

Bab Tamyiz
Tamyiz itu yakni isim yang dinashabkan yang menjelaskan dzat yang sebelumnya samar. Contohnya :
"تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرَقًا", وَ"تَفَقَّأَ بَكْرٌ شَحْمًا" وَ"طَابَ مُحَمَّدٌ نَفْسًا" وَ"اِشْتَرَيْتُ عِشْرِينَ غُلَامًا" وَ"مَلَكْتُ تِسْعِينَ نَعْجَةً" وَ"زَيْدٌ أَكْرَمُ مِنْكَ أَبًا" وَ"أَجْمَلُ مِنْكَ وَجْهًا"

Tamyiz itu niscaya nakirah dan tamyiz hanya terjadi sesudah kalamnya sempurna


Bab Istitsna
Huruf istitsna itu ada delapan, yiatu :
إِلَّا, وَغَيْرُ, وَسِوَى, وَسُوَى, وَسَوَاءٌ, وَخَلَا, وَعَدَا, وَحَاشَا
Maka mustatsna (kalimat yang di istitsnakan) dengan abjad illaa dinashabkan jika
قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدًا" وَ"خَرَجَ اَلنَّاسُ إِلَّا عَمْرًا kalamnya taam mujab contohnya :

Jika kalamnya manfiy taam, maka boleh menjadikannya badal atau menashabkannya
مَا قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدٌ" وَ"إِلَّا زَيْدًا karena istitsna contohnya :

Jika kalamnya naaqish (kurang), maka i’rabnya sesuai dengan amil-amilnya,. Contohnya:
"مَا قَامَ إِلَّا زَيْدٌ" وَ"مَا ضَرَبْتُ إِلَّا زَيْدًا" وَ"مَا مَرَرْتُ إِلَّا بِزَيْدٍ
Dan Mustatsna dengan khalaa, ‘adaa, dan haasyaa maka boleh kita menashabkannya atau menjarkannya. Contohnya :
"قَامَ اَلْقَوْمُ خَلَا زَيْدًا وَزَيْدٍ" وَ"عَدَا عَمْرًا وَعَمْرٍو" وَ"حَاشَا بَكْرًا وَبَكْرٍ".

Bab Laa
Ketahuilah! Bahwa apabila laa bertemu eksklusif dengan isim nakirah maka laa menashabkan isim nakirah dengan tanpa tanwin dan tidak mengulang-ulang laa. Contohnya :
لَا رَجُلَ فِي اَلدَّارِ
Jika laa tidak bertemu eksklusif dengan nakirah maka wajib mengulang-ulang laa.
Contohnya : لَا فِي اَلدَّارِ رَجُلٌ وَلَا اِمْرَأَةٌ
Jika mengulang-ulang laa (berarti bertemu eksklusif dengan nakirah), maka boleh mengamalkannya (menjadikan laa sebagai amil yang menashabkan) atau menyia-nyiakannya. Maka jikalau kau suka, kau katakan : لَا رَجُلَ فِي اَلدَّارِ وَلَا اِمْرَأَةَ
Dan jikalau kau suka, kau katakan:
لَا رَجُلٌ فِي اَلدَّارِ وَلَا اِمْرَأَةٌ".

Bab Munada (yang dipanggil)
Munada itu ada lima, yaitu :
.1المفرد اَلْعَلَمُ,(nama-nama)
.2 وَالنَّكِرَةُ اَلْمَقْصُودَةُ,(nakirah yang termaksud)
.3 وَالنَّكِرَةُ غَيْرُ اَلْمَقْصُودَةِ,(nakirah yang tidak termaksud)
.4 وَالْمُضَافُ,(yang diidhafahkan)
.5 وَالشَّبِيهُ بِالْمُضَافِ (yang ibarat mudhaf)
Adapun mufrad ‘alam dan nakirah maqsudah maka ia dimabnikan atas dhammah
يَا زَيْدُ وَيَا رَجُلُ dengan tanpa tanwin contohnya
Dan tiga munada sisanya itu tidak lain dinashabkan.

Bab Maf’ul min Ajlih
Maf’ul min ajlih yakni isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan sebab-sebab terjadinya suatu perbuatan. Contohnya :
قَامَ زَيْدٌ إِجْلَالًا لِعَمْرٍو وَقَصَدْتُكَ اِبْتِغَاءَ مَعْرُوفِكَ.

Bab Maf’ul Ma’ah
Maf’ul ma’ah yakni isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan sesuatu yang bersamanya dilakukan suatu perbuatan. Contohnya :
جَاءَ اَلْأَمِيرُ وَالْجَيْشَ وَاِسْتَوَى اَلْمَاءُ وَالْخَشَبَةَ

Adapun khabar kaana dan saudara-saudaranya dan ismu inna dan saudara-saudaranya maka sungguh telah diberikan penjelasannya pada cuilan isim-isim yang dirafa’akan begitu juga dengan yang mengikut dinashabkan (na’at, ‘athaf, taukid, badal) telah dijelaskan disana.

Bab Isim-isim yang Dikhafadhkan (dijarkan)
Isim-isim yang dikhafadhkan itu ada tiga cuilan :
  1. Dikhafadhkan dengan abjad khafadh
  2. Dikhafadhkan dengan idhafah
  3. Dikhafadhkan lantaran mengikuti yang sebelumnya

Adapun yang dijarkan dengan abjad yaitu apa-apa yang dijarkan dengan abjad
مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى, وَفِي, وَرُبَّ, وَالْبَاءِ, وَالْكَافِ, وَاللَّامِ, dan dengan abjad sumpah yaitu
اَلْوَاوُ, وَالْبَاءُ, وَالتَّاءُِdan dengan مُذْ, وَمُنْذُ.
Adapun yang dijarkan dengan idhafah maka contohnya: غُلَامُ زَيْدٍ dan yang dijarkan dengan idhafah itu ada dua, pertama yang ditaqdirkan dengan lam dan kedua yang ditakdirkan dengan min.
Maka yang ditaqdirkan dengan lam contohnya: غُلَامُ زَيْدٍ
Dan yang ditaqdirkan dengan min contohnya: ثَوْبُ خَزٍّ وَبَابُ سَاجٍ وَخَاتَمُ حَدِيدٍ




Tanwin
Tanwin yakni nun mati yang bersifat komplemen (zaidah) yang ada pada simpulan dari isim-isim secara lafadz bukan secara tulisan. contohnya, jikalau ada kata مُحَمَّدًًٌٌٌٌُُُُ , maka kita membacanya muhammaduN. Terdengar pada abjad akibatnya sekaan-akan ada abjad nun. Padahal pada tulisannya tidak ada abjad nun. Itlah maksudnya. Tanwin itu ada tiga, yaitu:
1. Tanwin tamkin; yaitu tanwin yang terdapat pada isim yang mu'rab (bukan mabniy) dan isim munsharif (isim yang mendapatkan tanwin). Contohnya: مُحَمَّدًًٌٌٌٌُُُُ
كِتَابٌ , قَلَمٌ dan lain-lain. Tanwin tamkin yakni jenis tanwin yang kebanyakan kita temui. Tanwin ini dinamakan juga tanwin Sharaf.
2..Tanwin Tankir: yaitu tanwin yang terdapat pada sebagian isim mabniy untuk membedakan antara ma'rifahnya dan nakirahnya mirip pada isim fi'il (apa niy?) dan isim 'alam yang diakhiri dengan وَِ
Maka yang ditanwinkan yakni nakirah dan yang tidak ditanwinkan yakni ma'rifah.
Contoh pada Isim Fi'il ( maksud dari isim fi'il yakni isim yang mempunyai makna mirip fi'il. Dikatakan isim lantaran tidak ada tashrifnya. Dikatan fi'il lantaran mempunyai makna fi'il). Contohnya: صَهْ yang mempunyai arti diamlah! Jika kita menyampaikan صَهْ maka yang dimaksud yakni diamlah kau dari yang kau bicarakan! Tetapi masih boleh berbicara duduk kasus lain. Akan tetapi jikalau dikatakan صَهٍ (dengan kasrotain) maka yang dimaksud adlaah membisu sama sekali dan dihentikan mengucapkan sepatah katapun.
Contoh pada isim mabniy yakni pada nama yg berakhiran وَيْهِ contohnya pada nama سِيبَوَيْهِ (Sibawaih yakni nama salah satu imam besar dalam ilmu nahwu). Contohnya:
مَرَرْتُ بِسِيْبَوَيهِ وَسِيْبَوَيهٍ اَخَرَ aku berjalan dengan Imam Sibawaih dan sibawaih yang lain.
Maksudnya bahwa dikala tidak ditanwinkan maka telah dimaksud orangnya yaitu imam sibawaih tetapi dikala ditanwinkan, maka tidak ditentukan sibawaih yang mana. Akan tetapi semua orang yang berjulukan sibawaih bisa.
3. Tanwin 'Iwadh: yaitu tanwin yang menjadi pengganti dari kalimat yang diidhafahkan. Tanwin 'iwadh ada tiga:
a. 'Iwadh min Mufrad (ganti dari kata tunggal)
tanwin ini terdapat pada lafadzh كُلُّ (setiap), بَعْضُ (sebagian), dan اَيُّ (setiap). Contohnya:
كُلٌّ يَمُوْت
ketika dikatakan kullUN yamuutu, maka yang dimaksud yakni kullU insaanin yamutu (setiap insan akan mati). Kaprikornus tanwin pada lafadh kullu sebagai ganti dari idhafahnya yang dibuang yaitu insanin.
b. 'Iwadh min Jumlah (ganti dari kalimat)
yaitu tanwin yang menggantikan kalimat. Contohnya firman Allah ta’ala:
c. 'Iwadh min Harf (ganti dari huruf)
'iwadh min harf terjadi pada isim mamnu' min sharf (isim ghairu munsharif) yang manqus (isim yang abjad terakhirnya abjad 'illat ya) pada dikala rafa' dan jar. Tidak pada nashab lantaran isim yang manqus dikala nashab harkatnya dibaca dzhahir. Contoh tanwin min harf:
جَوَارٍ, غَوَاشٍ
Dibaca tanwin lantaran sebagai ganti dari abjad 'illat ya yang dibuang. Asalnya:
جَوَارِي, غَوَاشِي
Selesai! Wallahu a'lam.. semoga bermanfaat.
Sumber: Jami'u Ad Durus Al 'Arabaiyyah, Syaikh Musthafa Al Ghalayayniy


Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab Klasemen matan jurmiyah
PENGENALAN DASAR
May 27, '08 11:30 PM
for everyone
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Perlu kita ketahui bersama bahwa sebuah kalimat dalam bahasa arab itu tersusun dari tiga hal:
  1. Fi'il (kata kerja)
  2. Isim (kata benda)
  3. Huruf yang mempunyai makna

sekarang, mari kita bahas secara singkat istilah-istilah yang telah saya sebutkan di atas;

Pertama: Fi'il (الفعل ِ)

Al Fi'lu atau fi'il secara bahasa mempunyai makna perbuatan atau kata kerja. Sedangkan berdasarkan istilah dalam ilmu nahwu, fi'il yakni kata yang menawarkan suatu makna yang ada pada zatnya serta terkait dengan waktu. Fi'il itu ada tiga:

  1. Fi'il Madhi (فعل الماضي)
  2. Fi'il Mudhori' (فعل المضارع)
  3. Fi'il Amar (فعل الامر)
Penjelasan:
  1. Fi'il Madhi yakni kata kerja untuk masa lampau atau dalam istilah bahasa inggrisnya yakni past tense yang mempunyai arti telah melaksanakan sesuatu. Contohnya: قَامَ (telah berdiri) atau جَلَسَ (telah duduk).
  2. Fi'il Mudhari' yakni kata kerja yang mempunyai arti sedang melaksanakan sesuatu atau dalam istilah bahasa inggrisnya present continues tense. Contohnya: يَقُوْمُ (sedang berdiri) atau يَجْلِسََُ (sedang duduk).
  3. Fi'il Amar yakni kata kerja untuk perintah. Contohnya قُمْ (bangunlah!) atau اِجْلِسْ(duduklah!).

Kedua: Isim (ألاِسْمُ)

Isim secara bahasa mempunyai arti yang dinamakan atau nama atau kata benda. Sedangkan berdasarkan ulama nahwu, isim yakni kata yang menawarkan suatu makna yang ada pada zatnya akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu. Isim itu terbagi-bagi menjadi beberapa jenis yang sanggup dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya. Karena isim banyak sekali, maka kita tidak membahasnya disini. Akan tetapi, untuk memberi pengertian dasar wacana isim, maka berikut contohnya: زَيْدٌ artinya Zaid (Isim 'Alam = nama orang), جََاكَرْتَا artinya Jakarta (nama tempat), هَذَا artinya ini (kata tunjuk), اَنَا artinya saya (kata ganti) dan contoh-contoh yang lain.

Ketiga: Huruf yang mempunyai arti (الْحَرْفُ)

Huruf secara bahasa memilki arti abjad mirip yang kita kenal dalam bahasa indonesia ada 26 huruf. Sedangkan dalm bahasa arab kita mengenal ada 28 abjad yang kita kenal dengan abjad hijaiyah. Akan tetapi, abjad yang dimaksud disini bukan setiap abjad hijaiyah melainkan abjad hijaiyah yang mempunyai arti mirip وَ(dan) فَ(maka) بِ(dengan)لِ (untuk) سَ(akan) كَ(seperti). Adapun huruf-huruf mirip Alif, Ta, Tsa, dan yang lain yang tidak mempunyai arti maka tidak sanggup menyusun suatu kalimat, melainkan hanya menyusun suatu kata saja.

Maka sanggup kita simpulkan bahwa fi'il yakni kata kerja, isim yakni kata benda dan setiap kata selain kata kerja, dan abjad disini yakni setiap abjad hijaiyah yang mempunyai arti.

Selesai... semoga Allah memudahkan kita dalam menuntut ilmu.. Amien..

Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab Klasemen matan jurmiyah
BEDANYA NAFWU DAN SHARAF
May 27, '08 11:28 PM
for everyone
Assalamu'alaikum. . kita sering denger istilah Nahwu dan Sharaf.. tapi kita tahu gak ya, bedanya nahwu sama sharaf itu apa? soalnya biasanya, dikala disebut nahwu maka sharaf ikut disebut dan sebaliknya.. lalu, apa dong bedanya?

Nahwu: secara bahasa mempunyai arti mirip atau contohnya (Kamus Al Munawwir)
secara istilah, sebagaimana yg dikatakan pengarang kitab Al Fawakih Al janiyyah, sebuah kitab klarifikasi dari kitab Mutammimah (yang merupakan klarifikasi dari kitab jurmiyyah):
Nahwu yakni ilmu wacana pokok, yang sanggup diketahui dengannya wacana harkat (baris) simpulan dari suatu kalimat baik secara i'rab atau mabniy... (baris atau harkat yg dimaksud disini yakni baris atau harkat terakhir dari suatu kata, pola Alhamdu, maka yg dibahas dalam ilmu nahwu yakni harkat terakhir yaitu dhammah dri kata du)

biar pada ngerti maka kita make pola dah... contohnya kita baca basmallah kan bismillahIrrahmanIr ahimi.. pernah kepikir gak knp dibaca kayak gitu? kenapa bismillahi gak BismillahA atau bismillahu? Arrahmani gak Arrahmana atau Arrahmanu? nah, disinilah fungsi ilmu nahwu, yaitu menciptakan sebuah kata sanggup dibaca dengan benar sehingga menghasilkan makna atau arti yang benar.. lantaran bahasa arab itu, beda baris, maka sanggup beda makna bahkan ada yg gak sanggup diartiin kalo barisnya salah... catet!

Sharaf: secara bahasa mempunyai arti perubahan kata (kamus Al Munawwir) secara istilah sharaf yakni perubahan bentuk kata dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain... misalnya, dalam bahasa indonesia, kita sanggup memakai kata teman, berteman, pertemanan, menemani, ditemani.. maka begitu juga dengan bahasa arab.. dan ilmu sharaf lah yang membahas duduk kasus mirip itu...

Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab Klasemen matan jurmiyah
May 27, '08 11:27 PM
for everyone
Setelah kemaren kita dah dikenalin wacana isim, kini ayo kita bahas lagi sedikit wacana jenis-jenisnya.. kemaren kan dah dikasih tau tuh kalo isim itu banyak macemnya. Nah, kesempatan kali ini kita kan ngebahas isim dari segi jenisnya... yaitu
  1. Isim Mudzakkar (اسم مذكر)
  2. Isim Muannats (اسم مؤنث)

Pertama: Isim mudzakkar
Mudzakkar secara bahasa mempunyai arti laki-laki. secara istilah, isim mudzakkar yakni kata benda yang merupakan masuk ke dalam jenis pria (loh!). mungkin ada yang nanya, mang ada benda yang punya jenis kelamin? ok.. maksudnya disini. Sederhananya.. semua nama insan yang pria dan nama benda yang tidak mengandung abjad ta marbuthah (ة) maka itu termasuk isim mudzakkar...
contoh isim mudzakkar:
  • nama orang : اَحْمَدْ, زَيْدْ, يُوْسُفْ, نُوْحْ dan semua nama laki-laki..
  • nama benda: buku (كِتَابٌ), pulpen (قَلَمٌ), baju(ثَوْبٌ) dan semua nama benda yang tidak mengandung abjad ta marbuthah..

kedua : Isim Muannats
Muannats secara bahasa mempunyai arti wanita. Jadi, isim muannats semua isim yang masuk ke dalam jenis wanita. Sederhananya, isim muannats itu, semua nama perempuan dan isim-isim yang mengandung abjad ta marbuthah. Contohnya:
  • nama perempuan :فَاطِمَةْ, خَدِيْجَةْ. عَائِشَةْ dan semua nama wanita.
  • nama benda : sekolah (مَدْرَسَةٌ), universitas (جَامِعَةٌ), kipas angin (مِرْوَحَةٌ) dan semua nama benda yang mengandung ta marbuthah..
catatan penting:
ternyata ada isim muannats yang secara dzahir terlihat mirip mudzakkar, sebaliknya ada juga isim mudzakkar yang secara dzahir merupakan isim muannats.. contohnya nama hindun (هِنْدٌ) . Secara dzahir, hindun itu isim mudzakkar.. iya gak? Soalnya gada ta marbuthahnya. Tetapi secara hakiki, hindun itu isim muannats.. buktinya, nama ini digunakan sebagai nama wanita. kemudian pola yang kedua usamah (اُسَامَةْ). secara dzahir, nama ini masuk ke jenis isim muannats, akan tetapi pada kenyataannya (hakiki) nama ini digunakan untuk nama laki-laki.... maka dikatakan usamah itu mudzakkar hakiki. Ngerti kan? mudah-mudahan...

Kesimpulan:
  • setiap isim yang mengandung ta marbuthah maka isim itu muannats
  • setiap isim yang tidak mengandung ta marbuthah maka isim itu mudzakkar.
  • setiap nama orang yang digunakan untuk pria maka termasuk mudzakkar meskipun ssecara dhahir muannats.
  • Setiap nama orang yang digunakan untuk perempuan maka termasuk muannats meskipun secara dhahir mudzakkar.

Tambahan:
setiap nama negara mirip indonesia, malaysia, iran, dsb termasuk ke dalam isim muannats

Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab Klasemen matan jurmiyah
May 27, '08 11:25 PM
for everyone
Assalamu’alikum.. dah usang gak nambah artikel wacana nahwu... kali ini kita bahas wacana abjad jar... insya Allah praktis memahaminya.. kini kita harus tahu dulu abjad jar itu apa yak???

sederhananya aja.. abjad jar atau abjad khafadh itu yakni abjad yang jikalau suatu isim bertemu dengan abjad tersebut maka wajib dibaca kasrah.... gitu... yang abjad jar apa aja sih? Niy dia... hafalin yak!!
مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى, وَفِي, وَرُبَّ, وَالْبَاءُ, وَالْكَافُ, وَاللَّام
min (dari), ila (ke), 'an (dari), 'ala (diatas) fi (pada), rubba (sedikit atau jarang), bi (dengan), ka (seperti), li atau la (untuk atau bagi)
biar pada ngarti kita pake pola dah..
  • مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِِِِ
وَاِلَى الاَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
بِسْمِ اللَّهِ
الوَقْتُ كَا السَّيْفِ
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
coba perhatikan contoh2 di atas! Setiap isim yang bertemu abjad jar dibaca kasroh kan?
nah, kini udah sanggup kan ngasih tau alasan kenapa isim-isim itu dibaca kasroh? Jawabannya.. krena isim-isim itu bertemu dengan abjad khafadh atau jar.. sehingga wajib dibaca kasroh...


Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab Klasemen matan jurmiyah
Assalamu'alaikum...
kali ini kita akan membahas wacana abjad qasam atau abjad sumpah. Yaitu huruf-huruf yang digunakan untuk bersumpah. Adapun huruf-huruf qasam itu ada tiga yaitu: waw, ba, dan ta.
Contoh penggunaan huruf-huruf qasam itu yakni :
وَاللَّهِِ
بِااللَّهِ
تَا اللَّهِ
semua pola di atas mempunyai arti : Demi Allah..
nah, semua isim yang dijadikan sumpah, maka wajib dibaca jar atau kasrah. lantaran abjad sumpah termasuk kedalam abjad jar juga. apa itu abjad jar? kita boleh memakai waw, ba dan ta untuk mengucapkan sumpah. Contoh dalam Al Qur'an :
وَ العَصْرِ
وَالفَجْرِ
و اللًّيْلِ اِذَا يَغْشَى
jika kita perhatikan dengan seksama bahwa setiap isim yang dijadikan sumpah maka dibaca jar
atau kasroh... inget kaidah ini!
semoga Allah memudahkan..
catatan : waw dan ba yg dimaksud disini yakni yang digunakan untuk makna sumpah lantaran waw biasanya mempunyai arti “dan”, bi biasanya mempunyai makna “dengan”. nah, sebagaimana yang dijelaskan seblmnya bahwa ba (bi) termsuk dalam abjad jar juga (membuat isim setelahnya dibaca kasroh).

Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab Klasemen matan jurmiyah
May 27, '08 11:22 PM
for everyone
Bismillahirrahmanirrahim...
اسم الضمير
Isim dhamir yakni kata ganti. Kita mengenal dalam bahasa indonesia ada kata ganti orang pertama (aku, kami), kata ganti orang kedua (kamu, kalian) dan kata ganti orang ketiga (dia, mereka). Dalam bahasa arab, kata ganti akan lebih kompleks, lantaran akan ada istilah kata ganti untuk laki-laki, kata ganti untuk perempuan, kata ganti tunggal, jamak dan dua orang. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu persatu...

kata ganti orang ketiga laki-laki
هُوَ dia
هُمَا mereka berdua
هُمْ mereka

kata ganti orang ketiga perempuan
هِيَ dia
هُمَا mereka berdua
هُنَّ mereka

kata ganti orang kedua laki-laki
اَنْتَ kamu
اَنْتُمَا kamu berdua
اَنْتُمْ kalian

kata ganti orang kedua perempuan
اَنْتِ kamu
اَنْتُمَا kalian berdua
اَنْتُنَّ kalian

kata ganti orang pertama
اَنَا saya
نَحْنُ kami

jika kita perhatikan, maka ada perbedaan yang terang antara bahasa kita, dengan bahasa arab. Karena dari data diatas jelaslah bahwa bahasa arab mempunyai kata ganti dua orang baik untuk kata ganti orang kedua dan ketiga baik untuk pria atau perempuan. Untuk humaa dan antumaa sama saja dikala untuk pria atau perempuan yang membedakan hanyalah pemakaiannya saja.
Penting:
sebagai tambahan, nahnu selain untuk kata ganti orang pertama jamak sanggup juga digunakan sebagai pengagungan atas diri. Contohnya pada ayat :

انا نحن نزلنا الذكرى وانا له لحافظون
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan bahwasanya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr [15]:9)
dalam ayat tersebut, dengan memakai kata kami, bukan berarti bahwa Allah itu banyak, tidak satu. Akan tetapi nahnu disini sebagai pengagungan Alah atas diri-Nya. Kaprikornus sekali lagi makna ayat ini tidak sekali-kali menyatakan bahwa Allah itu banyak.
wallahu a'lam
setidaknya, kita mesti hafal niy semua kata dhamir... hafalin yak! jaahid! (berjuanglah!)

semoga Allah memberiku akomodasi dalam menuntut ilmu.. amien

Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab Klasemen matan jurmiyah
May 27, '08 11:20 PM
for everyone
Berbicara ilmu sharaf, ane gak tau padanan kata atau istilah yang paling sesuai dalam bahasa kita, bahasa Indonesia. Yang jelas, sharaf yakni ilmu wacana perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Jika dalam bahasa inggris kita akan menemukan pola berikut:
drink – drank -drunk
go – went – gone
atau mungkin dalam bahasa kita, kita menemukan pola perubahan kata makan menjadi:
memakan- makanan – dimakan dan sebagainya.

Istilah yang perlu diketahu:
Wazan : suatu rumus baku, dimana setiap kata kerja nantinya akan masuk ke salah satu dari 35 rumus baku perubahan kata. Dari 35 wazan atau bab, 6 diantaranya untuk kata kerja yang tersusun dari 3 abjad saja. Selebihnya (29 cuilan yang lain), untuk kata kerja yang lebih dari 3 huruf.

Tashrif: perubahan kata dari kata kerja menjadi bentuk-bentuk yang lain. Secara umum, suatu kata bermetamorfosis jenis perubahan kata sebagia berikut:
  1. Fi'il Madhi (kata kerja lampau, past tense)
  2. Fi'il Mudhari (Kata kerja sekarang, present continous tense)
  3. mashdar (kata benda)
  4. Fa'il (subyek)
  5. Maf'ul (obyek)
  6. Fi'il Amar (kata kerja perintah)
  7. Fi'il Nahiy (kata kerja larangan)
  8. Isim Zaman (nama waktu), Isim Makan (nama tempat), Isim Alat (nama alat). Untuk yang ke delapan ini bentuk tahsrif yang jarang ditemui, lantaran penggunaannya benar2 sima'iy, artinya digunakan tergantung dari penggunaannya di kalangan orang arab.

Ilmu sharaf membutuhkan lebih banyak hafalan dan sedikit pemahaman. Asyiknya mencar ilmu sharaf adalah, bentuknya yang telah baku. Kalau kata ustadz ane, satu cuilan saja yang kau hafal dan kau fahami, maka kau akan praktis menghafal dan memahai 34 cuilan sisanya. Ternyata memang benar dan ane telah mencicipi itu.
Perlu diperhatikan bahwa tahsrif dalam ilmu sharaf bersifat qiyasy (baku) adapun penggunaannya bersifat sima'iy (tergantung dari digunakan atau tidak di kalangan orang arab).

Jawabannya sama-sama penting. Ilmu sharaf menyiapkan kata-kata yang baik untuk digunakan, ilmu nahwu menyusun kata-kata yang ingin digunakan semoga sanggup dipahami.

Sumber belajarnya?
Untuk yang ingin mencar ilmu ilmu sharaf, ane anjurkan sekali untuk mempunyai kitab kecil berjudul Al Amtsilah At Tashriifiyyah. Banyak sekali di toko kitab di indonesia, apalagi di tanah kakak (hehe..). Pasti si penjual tahu kitab ini. kitab ini tersusun secara sistematis dalam bentuk baris dan kolom yang ibarat tabel. sangat baik untuk dijadikan media hafalan. inget! inti dari ilmu sharaf yakni MENGHAFAL dengan SEDIKIT PEMAHAMAN

Muqaddimah dulu ya.. nanti gres ke inti materi..

Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab Klasemen matan jurmiyah
May 27, '08 11:17 PM
for everyone
Perubahan Isim dari bentuk tunggal ke (dua?), dan jamak

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Sudah sangat usang ane tidak mengupdate artikel nahwu di web ane dikarenakan kesibukan ane.. walhamdulillah kini ane liburan kuliah satu bulan lamanya.. semoga selama liburan ini akan banyak artikel-artikel yang ane buat.. semoga.. insya Allah..

Pengenalan

Baiklah kita mulai masuk ke materi, kali ini wacana perubahan isim dari bentuk tunggal sampai ke jamaknya. Nah, sebelum kita mengetahui bagaimana bentuk perubahan isim berdasarkan jumlah, ada baiknya kalau sebelumnya kita mempunyai pengetahuan dasar wacana jenis-jenis isim berdasarkan jumlah, yaitu:
1. Isim Mufrad (الاسم المفرد   (
Yaitu kata tunggal. Sepertinya tidak perlu dijelaskan lagi. Contohnya: مُسْلِمَةٌ, مُسْلِمٌ (seorang muslim, seorang muslimah) dan قَلَمٌ,كِتَابٌ          (sebuah kitab, sebuah pulpen)

2. Isim Tatsniyah  (التثنية)
Ini yakni suatu istilah yang agak sulit untuk ditemukan padanannya dibahas Indonesia. Karena dalam bahasa kita, hanya didapati istilah tunggal dan jamak. Tunggal yakni satu dan setiap yang lebih dari satu yakni jamak. Namun tidak demikian dengan bahasa arab. Pada bahasa arab, ada istilah untuk yang bermakna dua. Kaprikornus jamak bukannya sesuatu yang lebih dari satu, akan tetapi lebih dari dua. Sesuatu yang bermakna dua disebut dengan tatsniyah atau mutsanna. Contohnya:مُسْلِمَتَانِ ,مُسْلِمَانِ                    (dua orang muslim, dua orang muslimah) atau مُسْلِمَتَيْنِ, مُسْلِمَيْنِ            (artinya sama, dua orang muslim dan dua orang muslimah) ) dan قَلَمَانِ,كِتَابَانِ     (dua kitab, dua pulpen) atau قَلَمَيْنِ,كِتَابَيْنِ         (sama, dua kitab, dua pulpen)

3. Jama’ (الجمع)
Jamak dalam bahasa arab ada 3 jenis, yaitu:
- Jama’ Mudzakkar Salim (جمع مذكر سالم)
Yaitu bentuk jamak bagi isim-isim yang mudzakkar (apa itu mudzakar? Baca disini). (manusia). Contohnya: مُسْلِمُوْنَ     atau مُسْلِمِيْنَ            (keduanya mempunyai arti orang-orang muslim)

- Jama’ Muannats Salim (جمع مؤنث سالم)
Yaitu bentuk jamak bagi isim-isim yang muannats. Contohnya: مُسْلِمَاتٌ

Dari dua jenis jamak ini harap untuk ditekankan sekali bahwa jama’ mudzakkar untuk mudzakkar dan jama’ muannats untuk muannats. Kedua jama’ ini biasanya digunakan untuk nama atau sifat bagi yang berakal (manusia) bukan kata benda.

- Jama’ Taksir (جمع تكسير)
Ini yakni jama’ yang tidak mempunyai hukum baku. Dan jama’ ini biasanya digunakan untuk merubah mufrad kata benda ke jamaknya. Contohnya: اَقْلاَمٌ,كُتُبٌ     (kitab-kitab, pulpen-pulpen)