Minggu, 21 Januari 2018

Klasemen Berwawancara Dengan Narasumber

Wawancara ialah percakapan antara dua pihak dengan maksud untuk mencari informasi ihwal sesuatu dengan maksud tertentu. Tujuan wawancara dengan narasumber ialah memperoleh informasi atau data. Adapun yang dimaksud dengan narasumber ialah orang/ahli yang akan dimintai keterangan atau informasi. Biasanya narasumber yang diwawancarai ialah orang yang berprestasi atau orang yang memunyai keahlian/ keistimewaan tertentu.

Agar wawancara berjalan lancar, perhatikan hal-hal berikut ini.
1.      Menetapkan Tujuan Wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan
agar pertanyaan yang kalian olok-olokan kepada narasumber sanggup terarah pada informasi yang kita butuhkan
sehingga wawancara akan berhasil.
2.      Menyiapkan Daftar Pertanyaan
Berikut ialah petunjuk penyusunan daftar pertanyaan dalam wawancara.
a. Pertanyaan disusun menurut tujuan wawancara.
b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang lebih mengerti.
3.      Melakukan Wawancara
Proses melaksanakan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan baku, paling tidak tahapan-tahapan itu sanggup menjadi pemandu kalian dalam berwawancara biar sanggup berhasil.
a. Pendahuluan
Pewawancara menciptakan kesepakatan dulu dengan narasumber, kapan dan di mana narasumber bersedia diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada narasumber.
b. Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, menyerupai menanyakan kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan perilaku yang ramah dan bersahabat.
c. Tahap inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang memojokkan atau menginterogasi.
d. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.
4.      Melaporkan Hasil Wawancara
Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara ialah sebagai berikut.
a. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
b. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri.
c. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
d. Jaga nama baik narasumber.

Perhatikan pola wawancara berikut!

Seorang dokter seorang mahir kulit di Rumah Sakit Siloam Gleneagles, Tangerang, alhasil berhasil kami temui. Beliau sudah siap kami wawancarai. Beliau menyambut kami dengan senyuman yang ramah dan pribadi mengajak kami berkenalan. Setelah memperkenalkan diri, kami dipersilakan duduk. Saat kami tanyakan, ia menyampaikan sudah 15 tahun menjadi dokter kulit. Berikut ini kutipan hasil wawancara kami dengan beliau.
Apakah penyakit Scabies itu?
Scabies ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu sarkoptes scabiei. Kutu ini biasa menciptakan terowongan di serpihan badan yang lunak dan bertelur di sana. Kutu tersebut juga mengeluarkan air liur. Air liur ini sanggup menjadikan kulit kita gatal.
Di serpihan badan mana saja kutu ini menciptakan terowongan?
Di sela-sela jari, lipatan paha, lipatan tangan, pergelangan tangan, ketiak, pergelangan kaki, dan bagianbagian badan yang lunak lainnya.
Apakah penyakit ini menular?
Ya
Bagaimana cara penularannya?
Penularannya melalui kontak kulit langsung, contohnya bersalaman, bergandengan, dan bermain bersama orang yang menderita penyakit tersebut Penyakit ini juga sanggup diderita oleh binatang, sehingga hewan tersebut sanggup menulari kita.