Minggu, 13 Februari 2011

Klasemen Af’Alul Muqarabah ( افعال المقاربة)

Af’alul muqaarabah ( افعال المقاربة) itu ada tiga bagian, yaitu
1.      Fi’il yang digunakan untuk menunjukkan makna dekatnya sesuatu perbuatan, yaitu : اَوْشَكَ, كَرَبَ ,كَادَ
Contohnya :
كَادَ زَيْدٌ يَقُوْمُ      = zaid hampir saja berdiri
كَرَبَ يَفْعَلُ        = Hampir saja ia melaksanakan ( sesuatu )
اَوْشَكَ اَنْ يَفْعَلَ   = Hampir saja ia berbuat
2.      Fi’il yang di pakai untuk mengharapkan terjadinya suatu perbuatan, yaitu :
Contohnya ialah sebagai berikut :
عَسَى حَبِيْبَتِى اَنْ يَجِيْئَ         = mudah-mudahan kekasihku datang
حَرَى زَيْدٌ اَنْ يَقُوْمَ              =  pantaslah bagi zaid untuk berdiri
اِخْلَوْلَقَتِ السَّمَاءُ اَنْ تُمْطِرَ     =  Hampir saja langit menurunkan hujan

3.      Fi’il yang digunakan untuk menunjukkan makna syuru’ (memulai pekerjaan ) dan fi’il ini banyak, ibarat lafazh
طَفِقَ,عَلِقَ, اَنْشَأَ, اَخَذَ,جَعَلَ

طَفِقَ زَيْدٌ يَدْعُوْا       =  zaid mulai berdo’a
علق يفعل كذا         =  Dia mulai mengerjakan demikian
اَنْشَأَ السَائِقُ يَحْدُوْا    =  Supir itu mulai menggerakkan binatang kendaraannya
جَعَلَ يَتَكَلَّمُ             =  Dia mulai berbicara
Semua fi’il jenis ini bersedekah ibarat amal kana, yaitu merafa’kan mubtada dan me-nasabkan khabarnya. Hanya saja khabarnya wajib berbentuk fi’il mudhari yang di akhirkan dari fi’ilnya dengan merafa’kan dhamir (yang merujuk) ke isim-nya secara ghaib, misalnya :
كَادَالفَقْرُاَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا    =  hampir saja kefakiran itu membawa kekufuran
Menyertakan abjad An
Wajib menyertakan khabar dengan abjad an bilamana fi’il itu  حَرى dan اِخْلَوْلَقَ
Seperti rujukan :
حَرَى زَيْدٌ اَنْ يَقُوْمَ           =  Pantaslah bagi zaid untuk berdiri
اِخْلَوْلَقِ السَّمَاءُ اَنْ تُمْطِرَ   =  Hampir saja langit menurunkan hujan
Dan wajib khabarnya dibebaskan dari abjad an setelah fi’il-fi’il syuru’ ( memulai pekerjaan), ibarat dalam rujukan :
وَطَفِقَايَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا
“ dan mulailah keduanya menutupinya” ( Al-A’raf :22 )   
­­cukup banyak mengenai khabar lafazh ‘asaa dan ausyaka yang disertai dengan an ibarat dalam firman-Nya
فَعَسَى الله اَنْ يَأْتِيَ بِالفَتْحِ
“ Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (Kepada Rasul-Nya). (Al-Maidah : 52 )
Dan juga ibarat dalam sabda Nabi SAW :
يُوْشِكُ اَنْ يَقَعَ فِيْهِ    =  Hampir saja orang itu terjerumus pada perbuatan yang dilarang.”
www.erieltala.co.cc
Cukup banyak mengenai khabar lafazh kaada dan karaba yang di bebaskan dari an, ibarat dalam firman-Nya  :
وَمَا كَادُوْا يَفْعَلُوْنَ
Dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.” ( Al-Baqarah: 71 )
Dan ibarat perkataan penyair berikut :
كَرَبَ اْلقَلْبُ مِنْ جَوَاهُ يَذُوْبُ . حِيْنَ قَالَ الْوُشَاةُ هِنْدٌ غَضُوْبُ
Hampir saja hati hancur  luluh sebab rindu dan duka keetika para pengadu domba menyampaikan – kepadaku – “ Hindun murka kepadamu.”