Minggu, 20 Maret 2011

Klasemen Vulkanisme Pada Gunung Berapi

Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Jika magma yang berusaha keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses ini disebut intrusi magma. Jika magma hingga di permukaan bumi, proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.
Proses vulkanisme menghasilkan banyak sekali bentuk muka bumi antara lain:
1.      kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api
2.      kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk menyerupai kawah tetapi berukuran jauh lebih besar. Karena besar, pada sebuah kaldera sanggup terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan gunung api corong kecil
3.      berbagai bentuk gunung api.
Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut.
1.      Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan batuan yang ada di dalam bumi berupa batuan beku.
2.      Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akhir magma yang menekan ke atas di antara dua lapisan batuan sedimen.
3.      Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong lapisan litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari magma yang membeku saat berusahamenerobos batuan sedimen.
4.      Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi.

Jenis-jenis erupsi magma
Berdasarkan lubang daerah erupsi, ada dua jenis erupsi magma.
(1)   Jika daerah keluarnya magma di permukaan bumi mengikuti patahan atau retakan yang memanjang, erupsi itu disebut erupsi linear.
(2)   Jika daerah keluarnya magma di permukaan bumi memusat pada sebuah titik, erupsi itu disebut erupsi sentral.
Berdasarkan proses keluarnya magma, ada tiga jenis erupsi magma.
(1)   Erupsi eksplosif, letusan sangat berpengaruh akhir tekanan gas magma dan menyemburkan bahan-bahan vulkanik yang padat dan cair
(2)   Erupsi efusif, letusan gunung api, mengeluarkan lava
(3)   Erupsi campuran, letusan yang terjadi selang-seling antara eksplosif dan efusif.

Jenis-jenis gunung api
Menurut bentuknya, ada beberapa jenis gunung api.
(1)   Gunung api perisai, bentuknya menyerupai perisai, lerengnya sangat landai, terbentuk karena erupsi efusif magma cair dan encer yang mengalir dan membeku secara lambat yang bentuknya menyerupai perisai
(2)   Gunung api maar, bentuknya menyerupai trapesium, terbentuk alasannya ialah erupsi eksplosif yang tidak terlalu berpengaruh dengan letusan hanya sekali sehingga terbentuklah lubang besar (kawah/maar)
(3)   Gunung api strato, bentuknya menyerupai kerucut dan berlapis, terbentuk alasannya ialah erupsi efusif dan eksplosif dengan beberapa kali letusan yang kuat.

Penyebaran Pegunungan dan Gunung Api
Secara garis besar, terdapat dua rangkaian pegunungan.
(1)   Sirkum Mediteran, berawal dari Pegunungan Atlas, Yura, Alpen (Eropa), Kaukasus, Himalaya (Asia), karam dan muncul sebagai pulau-pulau di Kep. Andaman, tenggelam dan muncul sebagai Pegunungan Bukit Barisan, pegunungan di Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, dan berakhir di Kep. Maluku.
(2)   Sirkum Pasifik, rangkaian pegunungan yang berawal dari Pegunungan Cordileras De Los Andes (Amerika Selatan), Rocky, Sierra Madre (Amerika Utara), tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Kep. Jepang, karam dan muncul sebagai pegunungan di Kep. Filipina, karam dan muncul sebagai pegunungan di Pulau Sulawesi, dan berakhir di Kep. Maluku.