Minggu, 08 Juli 2012

Terbaru Honor Tertunggak 3 Bulan, Pemain Persela Malas Latihan

BLOG LAMONGAN - Kompetisi Indonesia Super League (ISL) tinggal menyisakan dua atau tiga pertandingan lagi. Namun, sejumlah tim akseptor malah bermasalah dengan honor pemain.

Ya, sehabis penggawa Deltras Sidoarjo yang haknya belum dibayarkan selama lima bulan, sekarang persoalan yang sama menghantam tim Jatim lainnya yang prestasinya apik, Persela Lamongan. Kabarnya, tim yang ketika ini menduduki peringkat empat klasemen ISL itu belum bayaran selama tiga bulan.

"Bukan hanya gaji, uang DP (down payment) sebanyak sepuluh persen saja masih ditahan pengurus. Tidak tahu alasan mereka apa. Padahal, prestasi Persela tidak buruk-buruk amat," kata salah satu pemain yang mewanti-wanti supaya identitasnya tidak dikorankan itu.

Dengan persoalan keuangan yang tidak sehat itu, penggawa Laskar Joko Tingkir "julukan Persela-- setuju untuk mogok latihan. Sesuai jadwal, tiga hari sehabis menjalani libur usai tabrak melawan Persiba Balikpapan (29/6), para pemain sudah harus latihan. Tapi, kenyataannya tidak seorang pemain pun yang mau beranjak dari mes.

Padahal dua tangan kanan instruktur Didik Ludiyanto dan Assegaf sudah menunggu mereka di lapangan. Bahkan, sang kapten Gustavo Fabian Lopez ketika dihubungi via handphone sekitar pukul 17.00 mengaku sedang berada di salah satu sentra perbelanjaan di Surabaya.

"Halo apa kabar friend. Saya ini sama anak istri di Surabaya, di mal. Benar, kami tidak latihan. Ini sudah setuju teman-teman. Kami tidak akan latihan jikalau honor kami tidak dibayar," katanya.

Hanya, playmaker andalan Persela asal Argentina itu tidak dapat menyebutkan hingga kapan beliau dan sahabat akan melaksanakan agresi mogok. "Saya tidak tahu hingga kapan. Saya belum terima honor dua bulan, saya tidak tahu untuk pemain lokal. Sebetulnya kita mau bicara sama pengurus, tapi pengurus tidak pernah ada," imbuh beliau dalam bahasa Indonesia.

Sebelumnya, instruktur Persela Miroslav Janu juga sering menyindir wacana keterlambatan honor pemain dan semua unsur pelatih. Pernah dikatakan, beliau mengaku merasa kasihan kepada pemain sebab selalu dituntut memenangi di setiap pertandingan, tapi kesejahteraan tidak dipedulikan. "Kami bekerja keras terus dan dapat di papan atas. Tapi, kesejahteraan pemain mana ada?" keluh Janu.

Slentingan yang berkembang di internal pemain, ada yang menyampaikan terjadi hingga tiga bulan. Tapi, ada pula informasi hanya dua bulan. Rinciannya, honor untuk bulan April yang dibayarkan Mei dan honor Mei yang dibayarkan Juni.

Sayang, hingga isu ini ditulis tidak seorang pun pengurus dapat dikonfirmasi. Abriadi, tangan kanan manajer yang juga sekaligus orang dari pihak sponsor diinformasikan sedang berada di Singapura. Adapun Manajer Persela, Deby Kurniawan ketika dihubungi, handphone miliknya tidak aktif.



Source: JPNN