Senin, 13 Agustus 2012

Terbaru Miroslav Janu Kritik Pengelolaan Klub Di Indonesia

- Pelatih Persela Lamongan demam isu 2011/12 Miroslav Janu memberi kritik pada pengelolaan klub di Indonesia yang pada umumnya tidak mempunyai dana talangan. Kritik Janu ini berlaku bagi semua klub, baik klub yang ikut berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) maupun Indonesia Premier League (IPL) serta level di bawahnya.

Menurut instruktur berkebangsaan Republik Ceko itu, baik instruktur maupun pemain yang ada di Indonesia tak mempunyai jaminan bakal mendapat pemenuhan hak dengan baik. Itu terbukti, dengan masih tertunggaknya duduk kasus honor bagi pemain dan instruktur di beberapa klub, baik di kompetisi IPL maupun ISL.

"Hampir 80 persen klub yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) tidak didukung dengan pendanaan yang baik. Sehingga, sama sekali tidak ada jaminan akan kelangsungan klub selama menjalani kompetisi, ibarat yang saya alami di Persela. Saya dengar di kompetisi Indonesia Premeir League (IPL) juga sama," ungkap Miroslav Janu kepada GOAL.com Indonesia beberapa waktu lalu.

Mantan instruktur Arema ini mengatakan, jika sisi pendanaan merupakan permasalahan krusial dalam persepakbolaan tanah air. Meski sempat menjadi gosip nasional, namun tetap saja tidak ada penyelesaian secara kongkret.

"Seharusnya ada solusi, semoga instruktur dan pemain mendapat kepastian akan hak-haknya. Ada baiknya, setiap klub yang ingin berkompetisi pada liga profesional mempunyai dana talangan di bank [deposit], sehingga kewajiban bulanan tetap terpenuhi," terangnya.

Pelatih berusia 52 tahun itu menilai, pemenuhan hak dan kewajiban terperinci sangat kuat pada kondisi psikologis pemain. Sebab semangat bertanding di lapangan, akan banyak ditentukan oleh faktor yang satu ini, jika mengacu pada permainan sepakbola profesional.

"Pemain dan jajaran instruktur Persela sudah lima bulan tidak digaji, sehingga memasuki putaran kedua kemudian sudah tidak fokus. Saya harus berupaya keras untuk membangkitkan semangat mereka, dan bersyukur sekali sanggup mendapat hasil melebihi asumsi sebagian orang," tambahnya.

Meski mengkritik pengelolaan klub di Indonesia, namun Janu juga memuji euforia sepakbola di tanah air. Ia menilai, sebagai negara yang besar Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa dalam bidang sepakbola.

"Indonesia merupakan negara yang besar dan mempunyai potensi luar biasa dalam sepakbola. Saat ini, klub-klub besar [klub dari luar negeri] beramai-ramai tiba ke Indonesia. Maka, sudah sepatutnya pihak berwenang [PSSI dan seluruh stake holder] melaksanakan pembenahan dalam pengelolaan klub profesional," tandasnya.

Saat ini, Miroslav Janu menentukan kembali ke negara asalnya untuk berlibur bersama keluarga. Ia juga belum memperlihatkan kejelasan wacana masa depannya, apakah tetap di Persela Lamongan atau pindah ke lain klub demam isu depan. 



Source: Goal.com